a. Bintang Keprajuritan melambangkan setiap prajurit bernaung dibawah lambang ini mendapat sinar kekuatan yang membaja demi ideologi negara Pancasila.
b. Background Hijau Melambangkan Kedamaian (Prajurit Kodim 1802/Sorong selalu mengedepankan perdamaian dalam bertugas sehingga tetap dicintai Rakyat).
c. Background Kuning Melambangkan di dalam melaksanakan Tugas sehari-hari Prajurit Kodim 1802/Sorong selalu berhati-hati dan waspada, sehingga dapat mengurangi kerugian Personel maupun Materiil.
d. Background Merah Melambangkan Keberanian dalam bersikap dan bertindak dengan tetap mengedepankan Hukum yang berlaku.
e. Tifa melambangkan bahwa Prajurit Kodim 1802/Sorong adalah prajurit yang selalu menjunjung kearifan local dan adat istiadat asli Papua.
f. Gunung melambangkan wilayah teritorial Kodim 1802/Sorong terdiri dari gunung- gunung yang luas.
g. Laut/sungai melambangkan wilayah teritorial Kodim 1802/Sorong terdiri dari lautan yang luas.
h. Padi dan Kapas melambangkan kemakmuran pangan yang merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk menuju Papua yang Sejahtera.
i. Pita Seloka ” KARYA CAKTI UTAMA ” mempunyai arti :
1) Karya = Prajurit Kodim 1802/Sorong selalu Berkarya/berbuat yang terbaik untuk membantu Rakyat sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat binaan.
2) Cakti = Prajurit Kodim 1802/Sorong adalah prajurit yang memiliki kekuatan dan keuletan dalam membantu masyarakat.
3) Utama = Prajurit Kodim 1802/Sorong selalu mengedepankan Tugas dan mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.
4) Makna Bermakna Prajurit yang mempunyai jiwa ketekunan dan keuletan dalam berkarya, memiliki kekuatan, keuletan dalam membantu masyarakat serta prajurit yang selalu mengedepankan tugas dan mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi.SEJARAH SATUAN KODIM 1802/SORONG
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah Satuan merupakan semua kejadian atau peristiwa masa lalu, yang bertujuan untuk memahami perilaku di masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Rangkaian peristiwa penting yang terjadi pada suatu organisasi di Satuan senantiasa harus dapat direkam secara baik, sehingga memudahkan dalam pengungkapan kembali menjadi tulisan dalam bentuk cerita/kisah sejarah yang bermanfaat.
Penulisan sejarah satuan merupakan cerminan kepedulian dalam upaya mendokumentasikan sejarah berdirinya satuan dan perjuangan para pahlawan dalam mengemban tugas dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara, agar diketahui dan dikenal oleh prajurit di Satuan pada khususnya dan generasi penerus bangsa pada umumnya. Mengenal dan mempelajari sejarah, bukan saja mengetahui tentang fakta - fakta faktual di masa lampau, tetapi memiliki tujuan untuk membangkitkan kesadaran sejarah dan membuka pemikiran dalam konteks historis, yaitu restropeksi masa lampau, realisasi masa kini dan proyeksi masa depan.
Kodim 1802/Sorong merupakan satuan di bawah Korem 181/PVT Kodam XVIII/Ksr yang berdiri sejak tahun 1963 yang berada di Kota Sorong Papua Barat. Dari awal terbentuknya hingga saat ini Kodim 1802/Sorong mengalami berbagai perubahan dari masa ke masa, sehingga perlu di buat Buku Sejarah Satuan agar dapat memberikan gambaran tentang cikal bakal terbentuknya satuan ini dan mampu meningkatkan semangat patriotisme prajurit untuk lebih bangga terhadap satuan dan merasa memiliki satuan.
BAB II
LATAR BELAKANG
Tanggal 19 desember 1961 merupakan tonggak sejarah dikumandangkannya Tri Komando Rakyat oleh Presiden Republik Indonesia. Untuk itu pada bulan februari 1962 dibentuklah Komando Mandala dengan tujuan untuk membebaskan Irian Barat dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Soeharto sebagai Panglima Mandala. Kemudian dirasakan amatlah penting keberadaan Kodam di Irian Barat maka pada tanggal 08 agustus 1962 dibentuklah Komando Daerah Militer XVII di Irian Barat oleh Menteri Panglima Angkatan Darat. Kala itu berbagai upayapun ditempuh dengan melakukan langkah diplomasi serta gelar kekuatan untuk merebut dan membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda. Dan dari berbagai langkah diplomasi serta gelar kekuatan yang dilakukan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Pada akhirnya pada tanggal 15 agustus 1962 berhasil dilangsungkan perundingan antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah kerajaan Belanda di New York. Dalam perundingan tersebut dicapai persetujuan yang berisi antara lain gencatan senjata diberlakukan di Irian Barat, Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada pemerintah Republik Indonesia melalui PBB. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut maka perserikatan bangsa-bangsa membentuk pemerintahan sementara di Irian Barat dengan nama UNTEA. Pada tanggal 01 Mei 1963 UNTEA menyerahkan Irian Barat kepada pemerintah Indonesia, sejak itulah wilayah Irian Barat kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
BAB III
AWAL PEMBENTUKAN SATUAN
1. Sejarah pembentukan Kodim 1802/Sorong tidak terlepas dari perjuangan TNI Angkatan Darat saat merebut kembali Irian Barat dari Belanda. Sekitar tahun 1960 sejalan dengan pelaksanaan operasi pembebasan Irian Barat gagasan membentuk satuan-satuan diantaranya satuan teritorial.
2. Dengan lahirnya Kodam XVII/Irian Barat berarti pula terwujud dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke.
3. Pembentukan Kodam XVII/Irian Barat belum direalisir oleh pimpinan Angkatan Darat, Barulah menjelang penyerahan kekuasaan pemerintahan UNTEA kepada pemerintah Republik Indonesia, pimpinan Angkatan Darat merealisir Kodam XVII/Irian Barat. Dikeluarkanlah oleh Men/Pangad Surat Keputusan No. KPTS-35/I/1963 tanggal, 12 Januari 1963 yang menetapkan bahwa Kodam XVII/Irian Barat terdiri dari 3 Korem dan 23 Kodim. Kemudian disusul dengan Surat Keputusan No. KPTS-210/3/1963 tanggal, 4 Maret 1963 yang menetapkan bahwa Kodam XVII/Irian Barat terdiri dari 3 Korem dan 8 Kodim, dan kemudian Men / Pangad mengeluarkan Perintah Operasi Wisnumurti dalam rangka penugasan jangka pendek dan di tetapkan pula bahwa Kodam XVII/Irian Barat terdiri dari 3 Korem, 8 Kodim, 65 Puterpra dan 3 Yonif ditambah unsur-unsur bantuan, dengan dislokasi diantaranya terdapat Korem 172 yang berkedudukan di Sorong terdiri dari Kodim 1721 dan Kodim 1722.
4. Kemudian Men/Pangad mengeluarkan Perintah Operasi Wisnumurti II No. Prin-3/1963 tanggal, 18 Nopember 1963 sejak tanggal 27 Nopember 1963 ditetapkan pula bahwa Kodam XVII/Irian Barat terdiri dari 3 Korem, 8 Kodim, 70 Puterpra, 20 Kooterpra dan 2 Yonif ditambah dengan unsur bantuan.
5. Dalam rangka penyempurnaan itu pula pimpinan Angkatan Darat berdasarkan Surat Keputusan Men/Pangad No. Kep-351/4/1964 tanggal, 13 April 1964 serta berdasarkan Surat Pangdam XVII/Irian Barat No. Prin-273/3/6/1964 tanggal, 30 Juni 1964 Kodam XVII/Irian Barat diberi Pataka dengan sesanti “Praja Ghupta Vira” yang berarti “Kesatrya Pelindung Rakjat” Arti dan makna Pataka tersebut ialah “TNI jang berada di Irian Barat bekerdja giat dan keras, Rame ing gawe sepi ing pamrih, demi untuk kemakmuran dan kesedjahteraan rakjat Irian Barat, berdasarkan Pantjasila dan berpedoman kepada Sapta Marga. Pataka diserahkan oleh De II Men/Pangad Letdjen TNI Anumerta Suprapto (Pahlawan Revolusi) yang bertindak sebagai Wakil Men/Pangad, kepada Brigdjen TNI R. Kartidjo selaku Pangdam XVII/Irian Barat sejak Pataka tersebut diterima, sebutan Kodam XVII/Irian Barat berubah menjadi Kodam XVII/Tjenderawasih, berlaku surut mulai tanggal, 1 Djuli 1964, sesuai dengan Surat Perintah Pangdam XVII/Irian Barat No. Prin-273/3/6/1964 tanggal, 30 Juni 1964. Untuk melaksanakan Perintah Operasi Wisnumurti II ini dikeluarkanlah oleh Pangdam XVII/Irian Barat Perintah Operasi sadar No. Prin OP-246/2/12/1063 tanggal 3 Desember 1963, dengan dislokasi dan pembagian daerah untuk kesatuan-kesatuan tempur maupun teritorial yang di dalamnya terdiri dari Korem 172 (Karesidenan Irian Barat) Makorem berkedudukan di Manokwari terdiri dari 3 Kodim yaitu :
a. Kodim 1721, Makodim berkedudukan di Manokwari, terdiri dari 5 Puterpra dan 1 Kooterpra.
b. Kodim 1722, Makodim berkedudukan di Sorong terdiri dari 16 Puterpra dan 3 Kooterpra.
c. Kodim 1723, (Karesidenan Teluk Tjenderawasih), Makodim berkedudukan di Serui terdiri dari 5 Puterpra.
6. Atas dasar Perintah Operasi Wisnumurti III ini dan sebagai lanjutan serta penyempurnaan dari pada Operasi Sadar, dikeluarkanlah Prinop-1/2/1964 tanggal, 5 Agustus 1964. Atas dasar Perintah Operasi Giat ini , diadakanlah perubahan-perubahan organisasi Kodam XVII/Tjenderawasih dari 3 Korem menjadi 2 Korem yang di antaranya terdapat Korem 171 dengan Makorem berkedudukan di Manokwari, terdiri dari 4 Kodim, antara lain :
a. Kodim 1711.
Kodim 1711 di Manokwari, terdiri dari 6 Puterpra.
b. Kodim 1712.
Kodim 1712 di Sorong, terdiri dari 16 Puterpra.
c. Kodim 1713.
Kodim 1713 di Serui, (Karesidenan Teluk Tjenderawasih) terdiri dari 16 Puterpra.
d. Kodim 1714.
Kodim 1714 di Fak-fak, terdiri dari 8 Puterpra.
7. Dalam tahap persiapan pembentukan satuan ini di awali dengan pemilihan personel sebanyak 200 orang dari Organik Rindam VI/Siliwangi, kemudian mereka dibentuk dan di tempa di Dodik II Rindam VI/Siliwangi di daerah Pengalengan Bandung. Setelah melaksanakan pembentukan di Rindam VI/Siliwangi maka pada tanggal 1 Agustus 1964 sudah terbentuk kerangka Batalyon yang sesuai dengan TOP 62 dan di beri nama Batalyon Cenderawasih II Rindam VI/Siliwangi.
BAB IV
PERUBAHAN NAMA SATUAN
1. Perubahan Nama Dari Kodim 1712 menjadi Kodim 1704/Sorong.
Berdasarkan Surat Keputusan Panganda nomor Kep-0059/8/1967 tanggal, 29 Agustus 1967 dan surat keputusan Pangdam XVII/Cenderawasih nomor Kep-005/1/1968 tanggal 19 Januari 1968 diadakan perubahan nomor Kode Kodim jajaran Kodam XVII/Cenderawasih diantaranya diantaranya terdapat di jajaran Korem 171 yang membawahi :
a. Kodim 1711/Manokwari dirubah menjadi Kodim 1703/Manokwari.
b. Kodim 1712/Sorong dirubah menjadi Kodim 1704/Sorong.
c. Kodim 1713/Nabire dirubah menjadi Kodim 1705/Nabire.
d. Kodim 1704/Fak-Fak dirubah menjadi Kodim 1706/Fak-Fak.
Pada tanggal, 18 November 1963 keluar Perintah Operasi Wisnumurti II dengan Sprin Men/Pangad Nomor Sprin / 3 / 1963 dengan tugas mengganti Satuan Angkatan Darat yang tertera dalam perintah operasi Wisnumurti I di wilayah Kodam XVII/Irian Barat dengan pasukan-pasukan lain sejak 27 November 1963.
Lain dari itu ditetapkan pula bahwa Kodam XVII/Irian Barat terdiri dari 3 (Tiga) Korem 8 (Delapan) Kodim 70 (Tujuh Puluh) Puterpra dan 2 (Dua) Yonif ditambah unsur-unsur bantuan lainnya.
2. Perubahan Nama Dari Kodim 1704/Sorong menjadi Kodim 1802/Sorong.
a. Peraturan Panglima TNI Nomor 39 Tahun 2018 tanggal, 08 Oktober 2018 tentang penataan Satuan dan pembentukan Satuan baru jajaran TNI AD;
b. Pembentukan Kodam XVIII/Kasuari pada tanggal 18 Desember 2016 dan diresmikan tanggal 19 Desember 2016 diresmikan Kodam XVII/Kasuari oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono;
c. Peraturan Kasad Nomor 34 Tahun 2018 tanggal, 13 Desember 2018 tentang penataan Satuan dan pembentukan Satuan jajaran TNI AD;
d. Surat Telegram Pangdam XVIII/Kasuari nomor : ST / 1637 / 2018 tanggal, 13 Desember 2018 tentang perubahan penomoran Satuan di jajaran Kodam XVIII/Kasuari; dan
e. Diawal berdirinya Kodam XVIII/Kasuari mengalami penataan satuan-satuan dibawah jajaran Kodam XVIII/Kasuari yaitu tepatnya pada ulang tahun ke 2 Kodam XVIII/Kasuari tanggal 19 Desember 2018 terjadi perubahan nama Korem 171/PVT menjadi Korem 181/PVT termasuk sesuai dengan Surat Telegram Danrem 181/PVT nomor : ST / 637 / 2018 tanggal, 18 Desember 2018 tentang perubahan penomoran Satuan di jajaran Korem 181/PVT diantaranya terdapat perubahan Kodim 1704/Sorong menjadi Kodim 1802/Sorong Korem 181/PVT Dam XVIII/Kasuari.
1. Kodim 1704/Sorong membawahi 15 (Lima Belas) Koramil antara lain :
a) Koramil 1704-01/Sorong Timur yang terletak di Kota Sorong.
b) Koramil 1704-02/Sausapor yang terletak di Kabupaten Tambrauw.
c) Koramil 1704-03/Saonek yang terletak di Kabupaten Raja Ampat.
d) Koramil 1704-04/Teminabuan yang terletak di Kab. Sorong Selatan.
e) Koramil 1704-05/Ayamaru yang terletak di Kabupaten Maybrat.
f) Koramil 1704-06/Salawati yang terletak di Kabupaten Sorong.
g) Koramil 1704-07/Seget yang terletak di Kabupaten Sorong.
h) Koramil 1704-08/Misool yang terletak di Kabupaten Raja Ampat.
i) Koramil 1704-09/Kabare yang terletak di Kabupaten Raja Ampat.
j) Koramil 1704-010/Makbon yang terletak di Kabupaten Sorong.
k) Koramil 1704-11/Inanwatan yang terletak di Kabupaten Sorong Selatan.
l) Koramil 1704-12/Aifat yang terletak di Kabupaten Maybrat.
m) Koramil 1704-13/Sorong Barat yang terletak di Kota Sorong.
n) Koramil 1704-14/Beraur yang terletak di Kabupaten Sorong.
o) Koramil 1704-15/Samate yang terletak di Kabupaten Raja Ampat.
2. Kodim 1704/Sorong meliputi Kota Administratib Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat dan Kabupaten Tambrauw, sehingga Kodim 1704/Sorong memiliki Wilayah yang cukup luas dan menghadapi permasalahan yang cukup Komplek, apalagi Kota Sorong adalah Pintu masuk Papua dan Papua Barat, baik transportasi melalui Laut maupun Udara.
3. Dengan berjalannya waktu maka Pemerintah Pusat mengadakan pemekaran wilayah di Indonesia termasuk diantaranya di Provinsi Papua Barat yang mengesahkan/membentuk Kabupaten-Kabupaten Baru di wilayah Papua Barat, sehingga Pimpinan Angkatan Darat juga melaksanakan Pemekaran Satuan dengan membentuk satuan diantaranya beberapa Kodim di wilayah Korem 181/PVT, diantaranya :
a) Kodim 1805/Raja Ampat yang terletak di Kabupaten Raja Ampat.
b) Kodim 1807/Sorong Selatan yang terletak di Kabupaten Sorong Selatan.
c) Kodim 1809/Maybrat yang terletak di Kabupaten Maybrat.
d) Kodim 1810/Tambrauw yang terletak di Kabupaten Tambrauw.
4. Satuan Kodim 1802/Sorong sekarang memiliki wilayah Teritorial Kota Sorong dan Kabupaten Sorong serta 7 (Tujuh) Koramil diantaranya :
a) Koramil 1802-01/Sorong Kota yang berkedudukan di Kota Sorong.
b) Koramil 1802-02/Sorong Barat yang berkedudukan di Kota Sorong.
c) Koramil 1802-03/Salawati yang berkedudukan di Kabupaten Sorong.
d) Koramil 1802-04/Seget yang berkedudukan di Kabupaten Sorong.
e) Koramil 1802-05/Makbon yang berkedudukan di Kabupaten Sorong.
f) Koramil 1802-06/Klamono yang berkedudukan di Kabupaten Sorong.
g) Koramil 1802-07/Aimas yang berkedudukan di Kabupaten Sorong.
BAB V
MENJAGA KEDAULATAN NKRI DI WILAYAH PAPUA
Kodim 1802/Sorong pada hakekatnya berfungsi sebagai aparat teritorial tetapi sebagai prajurit tetap menjunjung tinggi perintah atasan untuk memelihara dan meningkatkan pembinaan Satuan serta terdapat berbagai macam penugasan telah dilaksanakan oleh Kodim 1802/Sorong yaitu :
1. Operasi Militer Selain Perang :
a. Pada tahun 1985 melaksanakan AMD di daerah Pulau Babi Kab. Raja Ampat.
b. Pada tahun 1987 melaksanakan AMD di daerah Tanjung Kasuari Kota Sorong.
c. Pada tahun 1989 melaksanakan AMD di daerah Makbon Kab. Sorong.
d. Pada tahun 1991 melaksanakan AMD di daerah Waisai Kab. Raja Ampat.
e. Pada tahun 1993 melaksanakan AMD di daerah Majener Kab. Sorong.
f. Pada tahun 2009 melaksanakan TMMD di Kampung Waiben Distrik Abun Kabupaten Tambrauw.
g. Pada tahun 2012 melaksanakan TMMD di Kampung Warkori Distrik Wawarbomi Kabupaten Raja Ampat.
h. Pada tahun 2013 melaksanakan TMMD di Kampung Siwis Distrik Klasau Kabupaten Sorong.
i. Pada tahun 2014 melaksanakan TMMD di Kampung Alma Distrik Salkma Kabupaten Sorong Selatan.
j. Pada tahun 2015 melaksanakan TMMD di Kampung Malawer Distrik Klayili Kabupaten Sorong.
k. Pada tahun 2016 melaksanakan TMMD di Kampung Waipele Distrik Salawati Kabupaten Raja Ampat.
l. Pada tahun 2017 melaksanakan TMMD di Kampung Kaliam Distrik Salawati Barat Kabupaten Raja Ampat.
m. Pada tahun 2018 melaksanakan TMMD di Kampung Sailala Distrik Sayosa Timur Kabupaten Sorong.
n. Pada tahun 2019 melaksanakan TMMD di Kampung Aisa Makiri Distrik Aifat Timur Kabupaten Maybrat.
o. Pada tahun 2020 melaksanakan TMMD di Kampung Waipele Distrik Salawati Kabupaten Raja Ampat.
p. Pada tahun 2021 melaksanakan TMMD di Kampung Kamlin Distrik Wemak Kabupaten Sorong.
q. Pada Tahun 2023 melaksanakan TMMD di Kampung Malaumkarta dan Kampung Suatolo Distrik Makbon Kabupaten Sorong.
BAB VI
PRESTASI SATUAN
2. Prestasi perlombaan dan pertandingan.
a. Pada tahun 2001 telah berhasil mendapatkan Juara I lomba Pembinaan Teritorial tingkat Kodim se-Indonesia.
b. Pada tahun 2019 telah berhasil mendapatkan Juara III lomba Pembinaan Teritorial tingkat Kodim se-Indonesia.
c. Pada tahun 2021 telah berhasil mendapatkan Juara I lomba Pembinaan Teritorial tingkat Kodim se-Indonesia.